Senin, 27 April 2015



Hai semuaaa...

Assalamualikum Wr Wb

Sebenernya aku udah pernah posting dengan menu yang sama, chawanmushi. Ini termasuk sarapan favoritku (padahal jarang sarapan). Bikinnya gampang bingit, dan rasanya juga enak. bagi yang doyan pedes tinggal dikasih saos sambal.



Pagi ini sengaja aku bikin chawanmushi untuk sarapannya Lelaki surga. Masih ingatkan dengan postinganku sebelumnya?. Sekarang, aku harus bergelut bersama kompor mulai subuh (jam 6 masih subuh kagak sih?), demi requestnya Lelaki surga. Chawanmushi kali ini agak sedikit berbeda dengan chawanmushi yang ku posting sebelumnya (klik ini). Kalo sebelumnya resepnya versi lebih simple dan gampang, kalo yang sekarang ini lebih banyak bahannya, bukan berarti ribet yak. Tanggapan Lelaki surga sih belum tahu yak, wong belom tak tanyain, tapi alhamdulillan habis bersih ludesss.

Langsung ke resep yak... wan tu tri goooo.... Selamat mencobaa...


CHAWANMUSHI
(Resep by the urban mama, tapi sedikit ku modifikasi dengan bahan seadanya)

BAHAN:
 - 4 butir telur, kocok pelan yang penting nyampur semuanya.
 - 200ml air kaldu
 - 1 buah wortel besar, potong dadu (seadanya di kulkas)
 - 1/4 bonggol sawi putih, iris kasar tipis (seadanya di kulkas)
 - 1 sdt kecap ikan
 - 1/2 sdt kecap asin

BAHAN REBUSAN:
 - 100 gram fillet ayam, potong dadu
 - 1 buah bawang bombay kecil
 - 4 siung bawang putih (haluskan)
 - 2 sdm ikan teri kering (haluskan)
 - 1 batang daun bawang
 - 400 ml air
 - garam dan kaldu bubuk secukupnya
 - 1/2 sdt lada bubuk

CARA MEMBUAT:
Rebus bahan rebusan mpe mendidih dan matang. Jangan lupa incip-incip yak. Diamkan sampe udara panasnya hilang. Kalo dirasa sudah dingin, campur dengan telur kocok, air kaldu, kecap ikan, kecap asin, dan bahan sayur. Aduk mpe rata. Panaskan dandang kukusan mpe airnya mendidih. Siapkan wadah atau gelas mug. Masukkan chawanmushi ke dalam wadah atau mug. Kemudian dimasukkan ke dalam kukusan. Kukus selama kurleb 30 menit dengan tutup yang sedikit terbuka. Hidangkan selagi hangat.
0

Sabtu, 25 April 2015

Maap yak gambarnya nggatheli... ^^v

Hai semuaaa....

Assalamualaikum Wr Wb

Sekian lama aku kepengen yang namanya bubur ayam, akhirnya aku menemukannya. Asli dari bandung poenya. Dan rasanya mantaap. Sebenere ada sih beberapa warung yang menyediakan menu bubur ayam di bangko, tapi jangan harap rasanya seperti yang diharapkan, malah jauh dari harapan. Naaaahhhh.... seperti biasa dapat kabar dari Bucha (temenku cuma Bucha doank :D) ada warung (baru) buryam enak di deket Telkom. Sempet aku sinis dengan tu buryam. Paling rasane mengecewakan. Karena udah ilfill duluan jadi agak males-malesan nyobain, takut kuciwa. Kalo dah kuciwa pasti larinya bikin sendiri. Masalahnya belum ada semangat untuk bikin buryam. Udah kebayang rempongnya, apalagi di sini sepertinya susah dapetin kacang kedelai. Mungkin udah keduluan ma juragan tempe kali, jadi aku gak kebagian.

Hri munggu sengaja sarapan buryam. Udah siap-siap kuciwa. Pas nyampe warung, eeeee ketemu ma keluarga Yadi. Pertamakali ketemu setelah Nyonya Yadi melahirkan. Si dedeknya duduk di atas meja, uuuuwwhhh cuwbeth cuwbet cuwbeth :D. Sibuk nggodain dedeknya gak nyadar kalo buryamnya udah standby di meja. Hmmmm... dari aroma burymanya ketahuan kalo buryam (yaiyalaaahh... mosok sego goreng). Suapan pertama, kurang bumbu ndeess. Hasyemik... Mbaknya pelit ngasih bumbu. Benar-benar kuciwa. Rencananya mau nekad bikin buryam sendiri di rumah. Eeeee... pas long weekend beberapa minggu yang lalu, menu sarapnnya buryam. Wuuuiihh... beruntungnya aku, rasanya juga endessss. Selama 2 hari stay di hotel, selama itu pula aku sarapan buryam, gak mau yang lain.

Kembali ke Bangko, rasa ingin buryam belum terpuaskan. Dapat kabar dari Bucha kalo buryam yang lebih enak dan gak pelit bumbu di deket DPRD, jualny pake gerobag. Masih satu cabang dengan buryam yang di warung "pelit bumbu". Baru suapan pertama, uuuhhhh... berasa di surga (emang pernah ke surga?). Enaaaaakkk, semakin ketagihan dengan buryam. Setiap weekend selama sebulan ini selalu sarapan buryam (kapan bosennya?).


Gara-gara buryam tuh, jadi penasaran bikin bubur. Tapi bubur yang simpel. Seperti biasa googling resep bubur yang gampang. Nemu di resepnya mbak Endang (bubur paddas, tapi gak pedas). Ini pembuatan bubur yang kedua kali buatku. Yang pertama sudsh dipastikan gagal dalam bentuk, alias kekurangan air, jadinya lembek-lembek padat geto (bingung jelasinnya). Yang kedua dengan keyakinan pasti bisa, alhamdulillah ALLAH masih sayang kepadaku. Tiba-tiba teringan Bucha lagi flu, sepertinya kalo lagi flu nikmat nih makan bubur, sooo aku bungkusin deh buat Bucha (so sweeet). Padahal alesan aslinya sih bikinnya kebanyakan, hahaha. Padahal udah dibagi buat Bucha, masih banyak sisa lhoh. Alhasil sisanya buat makan siang dan malam sebagai pengganti nasi (khusus aku), kalo untuk Lelaki surga mah teteeep dengan nasi. Kebayang-bayang ma terong balado, sepertinya dikolaborasi dengan bubur enak nih. Akhirnya bubur dengan terong dan ikan balado. Siiiiiip. CHEKIDOOOOTTT...



BUBUR PADDAS
(Resep asli by JTT)

Bahan:
- 120 gram beras *)
- 200 gram daging, potong kotak kecil
- 800 ml air kaldu ayam (bisa menggunakan air biasa)
- 2 batang wortel, potong kotak kecil
- 1/2 buah labu air, potong kotak kecil
- 3 batang daun bawang, rajang kasar

Note: Anda bisa menggunakan jenis sayuran lainnya seperti jagung manis, kacang panjang, kangkung, pakis, tauge. 

*) Jika anda memasak bubur dan menakar beras dengan gelas, maka takaran beras dan air mengikuti perbandingan 1 : 5, yaitu 1 gelas beras dengan 5 gelas air.
Bumbu: 
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1/2 bawang bombay, cincang kasar
- 6 siung bawang putih, cincang halus
- 4 lembar daun jeruk, sobek kasar bagian tulang tengahnya
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan cincang halus
- 2 ruas jari jahe, cincang halus
- 2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh merica bubuk  

Pelengkap:
- bawang merah goreng untuk taburan
- irisan halus daun bawang

Cara membuat
Siapkan beras, cuci bersih hingga airnya menjadi jernih. Masukkan beras ke dalam panci slow cooker. Sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bawang bombay hingga harum, transparan dan sedikit karamel permukaannya. Masukkan bawang putih, daun jeruk, jahe dan serai, aduk dan tumis hingga harum. Masukkan potongan daging sapi, aduk dan tumis hingga daging berubah warnanya sekitar 2 menit. Matikan kompor.
Tuangkan tumisan ke dalam panci berisi beras. Masukkan kaldu ayam dan aduk rata. Tutup panci dan masak dengan posisi high selama 2 - 3 jam atau low selama 4 jam-an. Jika bubur matang, masukkan semua sayuran, garam, gula pasir dan merica bubuk. Aduk rata dan lanjutkan memasak selama 1 jam hingga sayuran menjadi empuk.
Cicipi rasanya dan sesuaikan garamnya sesuai selera. Siap disajikan panas-panas dengan taburan daun bawang dan bawang merah goreng di permukaannya. Super yummy.


TERONG UNGU DAN IKAN BALADO
(Resep by modifikasi sendiri)

BAHAN:
- 2 buah terong ungu, belah jadi 2 atau 3 bagian, belah memanjang jadi 4, goreng.
- 250 gram fillet ikan (gak tau namanya), potong dadu. Ikan sesuai selera deh. Goreng
- 1 sdm kecap manis
- 1 buah tomat merah, rajang kasar

BAHAN HALUSKAN KASAR:
- 15 buah cabai merah keriting
- cabe rawit sesuai selera, opsional
- 3 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- garam dan kaldu bubuk secukupnya

CARA MEMBUAT:
Tumis bahan yang dihaluskan mpe harum. Masukkan terong dan ikan filletnya. Bumbui dengan garam, kaldu bubuk jika suka, dan kecap manis. Aduk rata. Masukkan tomatnya. Jangan lupa incip-incip yak. Kalo rasa sudah pas, matikan api kompor. Sajikan hangat. Selamat mencoba. Salam mantaaaph.
0


Hai semuaaa....

 Assalamualaikum Wr Wb

Sering gak sih teman-teman ngerasa bingung di pasar. Bingung mau apalagi yang mau dibeli?. Aku sering loh. Apalagi aku jatah ke pasarnya seminggu sekali. Jadi harus stok ikan untuk seminggu. Kalo sayurnya mah bisa beli di tukang sayur yang lewat depen rumah. Di los ikan aku sering mikir, beli ikan apa lagi yak?, terus ikannya mau dibikin apa? dibersihin doank atau di fillet?. Ikan di pasar cuma itu-itu doank. Sering banget ngrasa bosan. Apalagi kalop makan di luar ketemunya itu lagi itu lagi. Misal ada variasinya nunggu kalo lagi musim, misal musim tengiri, ikan pari, udang galah, dll. Kalo gak ada musimnya ya selamat bersenang-senang (nyambung kah?).


Gak sengaja liat udang galah yang masih hidup, waaaaa... jarang-jarang nih dapet udang yang masih hidup geto, meskipun aku ada rasa geli-geli mrinding. Dan eng ing eeeng, mau tau kagak harga udang galah di Bangko. 200 rebong sekilo boook, aku gak tau yak kalo di wilayah laen. Kalo kata Lelaki surga "udang gene mah di Kuala Tungkal sekilo cuma 20-30 rebong". Whaaaaattt.... murahnyaaa, yaiyalah murah, wong area laut kok,. Kalo di Solo udang begenean pirang duit yak?. Mengingat udang galah dan lobster adalah salah satu favoritnya Lelaki surga, oke deh "loe jual gue beli" (belaga orang kaya). Belinya cuma setengah kilo doank, dapet dua ekor. Setelah beli sibuk mikir ney udang mau dibikin apa yak?. Sebelumnya aku pernya bikin dengan menu udang galah juga (lihat di sini). Dan ternyata aku baru menyadari bahwa aku membuat menu yang sama, omigoooott. Seingatku dulu aku bikin udang galah saus asam manis deh, kug jadi sup asam pedas? (pura-pura bloon). Yasudah deh, udah terlanjur cetak cetik celoteh banyak lebar, daripada menyia-nyiakan waktu mending lanjut bheeeee. CEKIDOOOOOTTTT....


SUP UDANG GALAH ASAM PEDAS

BAHAN:
 - 2 ekor udang galah berat 500 gram
 - 5 butir bakso sapi, belah jadi dua
 - 1 buah wortel, potong sesuai selera
 - 1 bonggol jagung manis, serut
 - 3 butir asam kandis
 - 3 sdm air asam jawa
 - 10 buah cabe rawit, geprek (bisa utuh ato di iris tipis2)
 - garam,gula pasir, dan kaldu bubuk sesuai selera
 - 1 liter air
 - 1 lembar daun kunyit, iris halus
 - 2 ruas lengkuas, geprek

BAHAN HALUSKAN:
 - 5 buah cabe merah
 - 6 butir bawang merah
 - 3 siung bawang putih
 - 1 ruas kunyit
 - 1 ruas jahe
 - 1 bungkus terasi a*c

CARA MEMBUAT:
Tumis bumbu halus, lengkuas, serai, dan daun kunyit mpe wangi dan matang. Masukkan sisa bahan yang lain, kecuali udang galah. Jangan lupa incip2. Masak mpe mendidih. Masukkan udang galah, masak mpe udang matang. Matikan api kompor. Sajikan hangat.
0

Jumat, 17 April 2015



Hai semuaaa...

Assalamualaikum Wr Wb

long weekend kemaren, dibikin penasaran ma BuCha tentang Mie Celor, salah satu makan favoritnya Mas Irwan (suaminya BuCha). Parahnya, demi sepiring mie celor rela jam 6 pagi makan itu. Katanya kalo gak pagi-pagi takut kehabisan, katanya juga mie celor di situ (lupa namanya) enak, makanya rame. Bahkan si Endy rela jalan kaki ke tu warung. Katanya sih deket dari hotel. Aku dan Lelaki surgaku gak sempat nyobain. Selain gak ada waktu, coz mepet jam kembali ke Bangko. Jam 8 pagi si travelnya udah jemput. Untungnya dapat jatah sarapan di restonya hotel. Besoknya langsung bereksperimen dengan mie celor. Seperti biasa nggoogling dulu resepnya. Nemu resepnya di Dapur Alba15. Katanya sih resepnya tuh hampir sama ma yang di rumah makan di Palembang, mie celor 26 ilir. Katanya juga sih itu mie celor paling terkenal di Palembang. yaaaa... gak tau juga sih. Wong katanya kug, aku kan belom pernah nyoba. Pertama nyoba mie celor ya pas pertama kali bikin ini. Bdw gak sengaja motret malah kayak bentuk wajahe Dorameon. Hihihi.


Yang menjadi masalah tu aku gak tau rasa aslinya mie celor gimana. Jadi, meskipun aku udah nekad bikin ndiri tetep aja rasa penasarannya masih menggebu. Mungkin lebih afdholnya ngincip langsung pada yang udah ahli kali yak. Mungkin karena perasaan itu yang bikin aku kurang sreg dengan mie celor ala buatanku ini. Menurutku sih terlalu biasa. Gak ada spesialnya. Mungkin karena tanganku yang masih biasa kali yak (emange yang gak biasa yang gimana?). Yaaaa... setidaknya tahu lah yang dimaksud mie celor tu yang gimana. Jadi kalo someday ada yang ngobrolin tentang mie celor aku isa nyambung

Bdw komentar lelaki surgaku "enak". Sampe-sampe dia nambah makannya. Dan pedenya lagi, minta disisain buat besok, buat sarapan di kantor. Ya basi laaaahhh.... lelaki surgaku ngeyel, alhasil sisa kuah udangnya masuk tempat sampah deh.

Langsung ke resep yak... Selamat mencoba... ciek... duooo... tigoooo....



Mie Celor Palembang
Sumber asli dari: Dapoerkoe
Modifikasi: Dapur Alba15

BAHAN:
  - 100 gram udang, ukuran sedang, kupas kulit dan kepalanya, potong kecil2 (kulit dan kepalanya jangan dibuang buat bikin kaldu, saya dari mendapatkan kulit dan kepala dari 250 gram udang)

KALDU UDANG:
  - 1250 ml air Kulit dan kepala udang Rebus air, kulit dan kepala hingga mendapatkan air kaldu yang lezat, saring, kemudian takar sebanyak 1100 ml (tambahkan air jika kurang)

BAHAN BUMBU:
  - 1 sendok makan ebi kering, rendam air hangat
  - 6 siung bawang merah
  - 3 siung bawang putih
  - 150 ml santan kental
  - 2 sendok makan kecap asin
  - 1/4 sdt lada bubuk
  -  2 sendok teh gula pasir
  - 4 sendok makan tepung terigu, larutkan dengan air secukupnya
  - Garam secukupnya
  - Minyak goreng untuk menumis

BAHAN PELENGKAP:
  - Mie telur kering, rebus dengan air hingga matang, tiriskan
  - Tauge (saya lebih menyukai tauge mentah, jika mau, bisa direndam air panas sebentar)
  - Seledri, iris halus
  - Telur rebus
  - Sambal cawit rebus (saya cabe rawitnya diiris-iris saja)
 - tauge mentah & mie telur yang sudah matang

CARA MEMBUAT:
Haluskan bawang merah, bawang putih, dan ebi. tumis hingga harum, masukkan udang, tumis hingga udang berubah warna. Masukkan ke dalam kaldu udang dan tambahkan santan kental, aduk rata dan didihkan. Tambahkan kecap asin, gula, lada dan garam, kemudian beri larutan tepung terigu, aduk hingga mengental. Susun mie telur, tauge, dan telur rebus dalam mangkuk, siram dengan kuah panas, taburi dengan daun seledri.

1

Kamis, 16 April 2015



Hai semuaaa.....

Assalamualaikum. Wr. Wb

"Dek, kalo bikin sarapan kerepotan gak...?
Kantin gak jelas, kadang buka kadang gak.
Sering gak bukanya"

Selama ini Lelaki surga selalu sarapan di kantin. Katanya sih biar aku gak kerepotan. Padahal kalopun bikin yo gak repot-repot banget. Emang sih kudu puter otak buat bikin sarapan sesimple mungkin. Jadi pagi-pagi udah bereksperimen masakan.

Bereksperimen masakan buat sarapan tuh emang lebih menantang. Gimana gak menantang coba? Bangun pagi, berasa dikejar waktu. Jam 7 pagi sarapan harus udah ready. Namanya juga eksperimen, bisa sukses bisa juga gagal. Kalo sukses mah alhamdulillah, nah kalo gagal?. Kalo banyak waktu mah bisa mengulang masakan dari awal lagi, bahkan bisa ganti menu. Kalo sarapan mana ada waktu untuk mengulang. Mentok-mentoknya juga ditambah apa geto biar rasanya membaik. Huft. Meskipun kurang emejing rasanya.

Jadi, selama bikin sarapan dari hari Senin mpe sekarang (kamis), belom ada sarapan yang menurutku emejing. Hari pertama bikin sandwich aja keasinan (alhandulillah habis). Hari kedua bikin bubur Manado (ralat, bubur paddas dink), hasilnya kekurangan air dan eneg (alhamdulillah masih ada sisa masuk tong sampah). Hari ketiga spaghetti aglio e olio, rasa pas tapi kurang istimewa (alhamdulillah ludes). Hari ini, hari keempat bikin masakan Jepang Oyako donburi, rasanya gak rata (belom tau habis kagak). Sekian banyak menu sarapan, belum memuaskan buat aku. Jadi berasa bersalah ke Lelaki surga. Takut ngecewain. Pengennya sarapan enak, lha kug mbelgedhewes gene. #tapok jidat.


Dari kemaren kepengen banget berbagi resep buat sarapan. Tapi karena hasil yang selalu mengecewakan dan gak ada waktu sesi pemotretan, akhirya nekad deh ngeblog. Yaaaa meskipun menu sarapan ini sama-sama belum maknyoss, pasti tangan teman-teman lebih hebat dari tanganku. Hasilnya pasti enak punya teman-teman :D. Kesalahanku bikin menu ini karena telurnya gak aku kasih lada dan garam. Ingetnya pas telur udah kesiram di teflon. Jadi ngasih garam ma ladanya telat. Jadi gak rata deh rasanya. Ada yang keasinan, ada yang hambar, ada yang gak jelas rasanya, hadeeeeh. Kata Lelaki surga sih "hmmmmm.... Smells good"

Langsung ke resep yak. Cekidoooottt.....

Note: takaran dikira-kira sendiri yak. Jangan lupa incip-incip.


OYAKO DONBURI ala GP

BAHAN:
 - 3 butir telor, kocok sebentar (kocoknya gak mpe rata yak) paling 4-5 kali ngocoknya.
 - 1/2 sdt lada hitam tumbuk kasar
 - garam secukupnya

BAHAN LAINNYA:
 - 1 genggam bayam
 - 1/2 buah bawang bombay, iris memanjang
 - 100 gram fillet daging ayam, potong dadu 1-2cm
 - 200 ml air kaldu/ air biasa
 - 2 sdm kecap asin (merek mempengaruhi rasa) aku pake merek tropikanasl*m
 - 1 sdm gula pasir

CARA MEMBUAT:
Siapkan teflon, campur air kaldu bersama kecap asin dan gula pasir. Masak sebentar. Masukkan bayam, bombay, dan daging (pastikan menyebar rata yak, jangan cuma di salah sisi doank). Tutup teflon, masak mpe mendidih. Masukkan kocokan telor (separo dulu), usahakan merata yak. Tunggu mpe matang telurnya. Lanjutkan masukkan sisa telor. Masak setengah matang atau matang. Sesuai selera yak.

Siapkan nasi, tata di dalam mangkuk. Letakkan telurnya di atas nasi. Makan selagi hangat.
0

Minggu, 12 April 2015



Hai semuaaa...

Assalamualaikum. Wr. Wb

Kyaaaaa.... Akhirnya, pertama kalinya aku ikutan challenge Indonesianfoodblogger yang biasanya disingkat IDFB. Yihuuuuy... Duh senangnya. Baru ikutan aja udah kegirangan, apalagi kalo menang, hihihi (ngarepnya :D). Setiap kali kalo mau ikutan challenge IDFB selalu waktunya mepet pas batas akhir periode. Yasudah deh, nyerah duluan. Nunggu challenge berikutnya. Kali ini mumpung masih ada banyak waktu, langsung semangat cetak cetik berceloteh (hadeh, bahasa apa loh itu).

Kali ini IDFB bekerjasama dengan Zomato (Bukan tomat loh yak). Zomato merupakan panduan pencarian restoran online dan mobile yang menyediakan informasi mendalam untuk lebih dari 370,000 restoran di 22 negara. Fitur utama konten Zomato meliputi menu, foto, koordinat dari setiap restoran sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan dan mengulas restoran serta berinteraksi antar Foodie lainnya. Pada 6 November 2013, Zomato secara resmi membuka operasionalnya di Jakarta-Indonesia dengan lebih dari 12,000 daftar restoran. Pada September 2014, Zomato telah membuka kota baru yaitu Bali. Saat ini situs dan platform ponsel Zomato telah diakses oleh lebih dari 80 juta pengguna setiap bulannya secara global untuk mencari tempat makan diluar, mencari layanan pesan antar, berkumpul di kafe, atau menikmati kehidupan malam. Platform yang fokus kepada pengguna memudahkan pemilik restoran berinteraksi langsung dengan konsumennya. Jadi, misal nih kalo yang lagi liburan di bali atau di Jakarta, bingung mau makan apa dan di mana bisa tuh langsung serching-serching di Zomato. Ato kalo udah pernah makan di suatu restoran di Bali atau Jakarta, tapi lupa jalan menuju kesana, bisa tanya bang Zomato. Pokoknya kalo masalah makanan, resto, dan cafe mah brrrrrrr bang Zomato ahlinya. Sayangnya cuma ada di wilayah Jabodetabek dan Bali doank. Andai di Jambi ada. Bisa wisata kuliner nih bersama Zomato, hihihi.

Caranya gampang kug. Tinggal buka aja linknya (klik Zomato).



Pilih lokasi yang diinginkan jabodetabek atau bali (misal di Jakarta). Kemudian tulis di kolom search nama resto atau menu makanan yang di inginkan. Misalnya "wedang ronde", klik tombol search. Kemudian tampilannya seperti gambar berikut.



Kemudian nongol deh macam-macam resto yang menyediakan menu wedang ronde. Tinggal pilih yang mana. Misal klik "Suwe Ora Jamu". Akan terlihat gambar sebagai berikut.



Terdapat peta, gambar menu, harga, dan komentar-komentar yang pernah mengunjungi  di situ. Tips bagi yang belum pernah ke resto tersebut lebih baik membaca kolom komentar-komentarnya terlebih dahulu. Memuaskan kah?, Ramah pelayanan kah?, bersih kah?, nyaman kah?, murah kah?, yang lebih penting nih, enak kah?. Jangan sampe menyesal dikemudian loh. Kalo yang belom tau lokasinya, bisa tinggal klik pada gambar peta. Pasti udah pada punya USB kaan? Upssss salah, GPS yang bener. Kug malah ikut-ikutan (yang haji-haji tu loh). Teruz nih, kalo misal kita lagi pengen wedang ronde, tapi temen atau sodara atau kekasih atau siapalah malah pengen makanan yang berbeda dengan kita, bisa klik gambar menu. Nongol deh menu apa aja yang di sajikan. Jadi jangan sampe mlencar cuma gara-gara beda pengen makan apa.

Seperti yang aku bilang tadi, Zomato adanya cuma di Jabodetabek dan Bali doank. Aku belom pernah ke Bali. Kalo Jakarta cuma numpang transit doank di soeta. Jadi yo belum pernah menggunakan aplikasi Zomato. Mungkin someday bisa berwisata kuliner bersama Zomato. Doakan yak rejeki lancar (aamiin).

Challenge ini mewajibkan pesertanya untuk menulis 5 makanan tradisional yang menjadi favorit kita. Hadeeehhh... Sebenernya buanyak bingit makanan tradisional yang jadi favorit. Apalagi jajanan pasarnya. Hmmmmm.... Hati-hati gendut loh. Biarlah gendut... Hidup cuma sekali, hahahaha. Soooo.... Berikut makanan favoritku.

1. URAP SAYUR

Gambar diambil dari vemale.com

Dulu aku gak begeto doyan urap sayur. Sekarang malah doyan banget. Mungkin dulu aku gak sadar urap sayur tu enak. Padahal ibuku kalo ke pasar pagi-pagi pasti bawa urap sayur untuk sarapan. Tapiiii... Setelah merantau di pulau seberang, jadi mabok urap. Kalo makan urap bikin nafsu makan meningkat. Biasanya aku makan cuma sepiring, pake urap bisa nambah berkali-kali. Malah kalo lagi masak urap, ngemilnya juga urap. Hihihihi. Kalo mau bikin urap, bisa dilihat nih resepnya (URAP SAYUR). Urap tu saladnya Indonesia yak. Terdiri dari berbagai macam sayuran dengan dicampur pake kelapa berbumbu. Rasanya pedas gurih dan nagih. Isian sayurnya biasanya pake sayur bayam, kacang panjang, wortel, taoge, dan masih banyak lagi. Aroma kencur dan daun jeruknya tuh yang bikin nafsu makan nambah nambah dan nambah. Bisa juga dikasih suwiran daging ayam atau daging sapi. Bahkan suwiran ikan pun bisa.

Aku hanya mampu menemukan satu resto yang menyediakan menu urap sayur di Zomato adalah di Dapur Solo di daerah Sunter. Sebenernya di kampung halamanku, Solo. Sering banget ngelewatin Dapur Solo. Hampir setiap hari malah. Soalnya kalo mau ke kampus atau pulang dari kampus pasti nglewatin Dapur Solo. Penasaran juga sih, soale setiap kali lewat pasti rame. Gak pernah sepi.

Ini salah satu komentar dari pengunjung.



2. SEGO/NASI KUCING

Gambar diambil dari en.wikipedia.org

Waaa.... Ini nih yang paling favorit. Sego kucing murah meriah (kalo makannya dikit :D). Sego/nasi kucing tu nasi bungkus. Isinya nasi, suwiran daging bandeng, dan sambal terasi atau sambal tomat. Porsinya sih sedikit. Yang doyan makan jangan harap yak bisa mengenyangkan perut hanya dengan sebungkus doank. Aku aja minimal beli 2 bungkus. Sego kucing ini dijual di warung angkringan. Warung Hik namanya, singkatan dari Hidangan Istimewa Kampung. Hik ini banyak dijumpai di area Solo raya dan DIY. Biasanya Hik ini ada di pinggiran jalan, dengan lampu remang-remang. Kalo lampunya terang gak tau kenapa pasti Hiknya bangkrut. Mungkin kalo gak remang-remang gak afdhol kali yak. Aku aja lebih suka Hik yang remang-remang. Biasanya makannya gak di meja makan selayaknya warung makan yang lain. Kalo Hik berbeda, makannya lesehan di pinggir jalan (trotoar). Kalo kehabisan tempat, tenang aja. Tinggal minta tikar ma abang penjualnya. Jereng tikar sendiri deh. Biasanya Hik buka pada jam malam. Menunya juga macam-macam. Yaaa hidangan kampung tuh. Misal tempe bacem, ayam bacem, sate telor puyuh, gorengan, dll. Nasinyapun gak cuma sego kucing doank, masih ada banyak jenis nasi ala Hik. Misalnya, nasi oseng-oseng tempe kacang panjang, nasi teri, nasi goreng, dll. Kalo mau bikin sendiri di rumah silahkan liat resepnya di Sego Kucing.

Salah satu resto di Zomato ada di Sego Kucing Pak Blangkon. Review lebih lengkap bisa dilihat sendiri yak.



3. WEDANG RONDE

Gambar diambil dari inti-sari.com

Wah, ini makanan atau minuman yak?. Gak papa lah, yang penting tradisional (maksa). Ini juga favoritku soooo much. Dijamin seger dan bikin badan hangat. Yang bikin hangat karena kuah jahenya yang hangat dan pedas. Isiannya juga macem-macem. Ada jendol jendol dari tepung ketan (gak tau namanya), di dalam jendol-jendolnya tuh biasanya dikasih irisan gula merah, atau kacang tanah sangrai yang dihaluskan. Ada juga agar-agar, kolang kaling, irisan roti tawar, dan ditaburi dengan kacang tanah sangrai. Wedang ini di minum pas malam hari, atau pas dingin-dingin. Biasanya juga bukanya pas malam-malam. Waaaaaa..... Jadi kepengen nih. Sayangnya di sini (Jambi) gak ada yang jual. Mau gak mau harus bikin sendiri. Nih resepnya Wedang Ronde :).

Naaah... Kalo resto di Zomato salah satunya yang sedia wedang ronde di Suwe Ora Jamu.



4. SELAT BISTIK SOLO

Gambar diambil dari tempatwisata.co.id

Ini juga favorit bingit daaaah. Aaaargh, ngebayangin aje udah salah tingkah. Sesuai namanya, selat bistik solo khasnya Solo poenya. Isinya tuh wortel, buncis, ketimun, kentang goreng, selada, telur kecap, dan daging, yang disiram dengan kuah semur plus ditambahkan mayones homemade yang rasanya kecut segar. Apalagi dimakan pas siang-siang pas matahari lagi terik-teriknya, wuiiihhh segernyaaa. Bagi yang belom nyoba dan atau pengen masak sendiri bisa dilihat di Selat Bistik Solo.

Salah satu resto yang tersedia di Zomato adalah di Waroeng Solo di daerah Kemang.



5. BUBUR SUMSUM


Ini termasuk desert kali yak. Desert ala Indonesia. Enak loh. Aku suka bingit. Sering aku bikin ni bubur. Apalagi kalo pas cuaca lagi dingin-dingin. Makan bubur sumsum dengan kuah gula merah yang anget, nikmatnyaaaaa. Bikinnya juga gampang. Bisa klik di sini. Kalo adat Jawa tengah nih, khususnya wilayah Solo raya, kalo setelah ada acara besar seperti menikah, sunatan, dan hajatan yang lain, pasti beberapa hari setelah acara, yang punya acara mengadakan seperti syukuran, menunya bubur sumsum. Seperti namanya sumsum diartikan sebagai tulang sumsum. Diharapkan dengan makan bubur sumsum menjadi lebih bertenaga dan segar setelah bersibuk ria dengan acara kemaren. Nih resepnya Bubur Sumsum.

Nah kalo sedang jalan-jalan di Bali ati Jakarta tiba-tiba pengen bubur sumsum bisa search aja di Zomato. Salah satu resto yang menyediakan bubur sumsum ada di Gula Merah daerah Setiabudi. Malah di Gula Merah ini bubur sumsumnya dimodifikasi dengan durian atau kacang merah. Hmmmmm... Jadi penasaran deh aku.



Sekian cetak cetik celoteh dari aku. Semoga bermanfaat yak :D.
0