Hai semuaaaa....
Assalamualaikum Wr. Wb
Naaaahh.... siapa yang belom tau apa itu sego kucing?. Nasi yang biasanya di jual di HIK (Hidangan Istimewa Kampung) alias angkringan atau kalo aku sering menyebutnya dengan warung remang-remang. Karena warungnya pake lampu minyak, atau lampu kuning. Bahkan ada yang sengaja pake lampu jalan atau lampu yang ada disekitar warung. HIK ini ada (setauku) cuma ada di Solo raya dan Jogja. Sebenernya di kota laen ada, hanya saja ada bedanya. Biasanya HIK buka pada jam malam (gak tau pasti jam berapa), bahkan semakin malam semakin rame. Warungnya ada di pinggiran jalan (di depan toko-toko yang sudah tutup). Bisa dibilang di trotoar. Untuk tempat duduknya jangan khawatir. Tinggal bilang sama penjualnya "pak, tikarnya". Si penjual pasti langsung ngasih tikarnya. Teruz terserah kita mau lesehan dimana. Yang pasti deket ma warungnya yak. Jangan jaoh-jaoh, nanti penjualnya susah nyariin. Hehehe...
Di Solo, aku ada beberapa HIK langgananku. Dari yang murah mpe yang mahal. Kalo aku pribadi lebih sering di HIK Pak Wito, soale mumer bener dah. Jaman aku masih kuliah, dengan uang 6 ribu rupiah sudah kenyang, ditambah bisa nggodain cewek-cewek. Loh kog cewek?, soalnya aku nge-HIK nya bareng ma teman-teman BBC (nama geng), aku lupa kepanjangannya apa, hahahaha. Aku adalah cewek satu-satunya di geng tersebut. Pasti kalian mengerti pertanyaan di atas.
Kalo tempat HIK langgananku dan suamiku, bukan di Pak Wito tapi di HIK Plus Plus. Jangan salah artikan yak plus plusnya itu. Aku gak tau kenapa namanya plus plus. HIK ini dari penampilan berbeda dengan HIK Pak Wito, lebih gaya anak muda, lebih kreatif. Harganyapun lebih mahal.
Naaahhh.... dari ceritaku di atas dapat disimpulkan kalo aku bareng temen-temen ngehiknya ke HIK Pak Wito. Kalo ma mantan pacarku yang sekarang jadi suamiku di HIK Plus Plus. Kalo bareng temen-temen bayar sendiri. Kalo ma mantan pacar dibayarin. Ngertikan maksudku... hahahahaha....
Sampe sekarangpun aku masih menggemari HIK. Bedanya sekarang gak bisa sesering dulu. Bisa nge HIK nya setahun sekali, pas mudik doank. Terakhir setahun yang lalu. Misal aku ke HIK Pak Wito, Beliau masih inget aku nggak yaw. Hmmmmm...
Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba keinginan untuk makan sego kucing muncul. Rencananya sih nunggu mudik, kan tinggal beberapa minggu lagi mudiknya. Tapiii... sudah gak tahaaaannn. Bayanginnya aja udah ngiler (untung pas gak hamil :D). Akhirnya bikin sego kucing versi aku deh. Alhamdulillah bisa terobati.
Bdw sego kucing itu ada macam-macam. Nasi dengan kering tempe, nasi dengan sambal terasi dan cuilan daging bandeng, ada juga nasi dengan oseng-oseng tempe dan kacang panjang. Macam-macam kog. Hanya saja yang menjadi fokus sego kucing adalah nasi dengan sambal terasi dan cuilan daging bandeng. Porsinya pun ya kayak mau ngasih makan kucing. Dikiiiiittttt, kalo yang doyan makan, gak kenyang kalo cuma sebungkus. Aku aja 2 bungkus masih nyempil di gigi, untung ketolong ma hidangan yang lain, misal gorengan, sate telur, tahu tempe bacem, ceker bacem, kepala ayam bacem, sate usus, sate keong, dll.
Kenapa disebut sego kucing. Menurutku karena porsinya sedikit. Bener-bener kayak mau ngasih makan kucing. Daging bandenganya pun sedikit, paling cuma 2 ruas jari telunjuk doank. Kayak ngasih makan ke kucing kaaann. Jaman aku masih kuliah harganya seribu rupiah. Jajanan pendamping rata-rata harga 500 rupiah. Khusus ceker dan kepala ayam sedikit mahal, bisa 1,500 mpe 2 ribu rupiah. Tapi kalo persatean seribu rupiah. Murah kaaaaannnn. Kalo mampir ke Solo atau Jogja harus dicoba, dan rasakan sensasinya.
Sudah dulu yak cerita tentang sego kucing dkk, selanjutnya langsung ke resep. Selamat mencoba...
BAHAN SEGO KUCING OSENG TEMPE (resep asli dapurpunyaku )
- 300 gr tempe, potong kotak 1 cm
- 10 bh kacang panjang, potong 1 cm
- 4 bh bawang merah, iris tipis
- 2 siung bawang putih, iris tipis
- 1 lbr daun salam
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 2 bh cabai hijau, potong tipis
- 2 sdm kecap manis
- 1 sdt gula merah
- 1 sdt garam
- 1 sdt minyak goreng
- 50 ml air
Bahan Pelengkap:
- potongan kecil bandeng goreng (aku pake tongkol)
- sambal terasi atau tomat goreng
- sate telur (resep di bawah)
Cara Membuat:
1. Tumis bawang merah, bawang putih, daun salam, dan lengkuas sampai harum.
2. Masukkan cabai hijau, tempe aduk hingga rata. Tambahkan kecap manis, gula merah dan garam, air aduk hingga bumbu meresap.
3. Terakhir masukkan kacang panjang, aduk hingga semua bahan matang.
4. Sajikan nasi putih dengan oseng tempe dan tongkol goreng.
SATE TELUR PUYUH (resep asli kuliner-kulinerbunda )
BAHAN:
- Telur puyuh ( 12 butir )
- Gula merah yang disisir ( 200 gram )
- Kecap manis ( 2 sendok makan )
- Air matang ( 700 ml )
- Tusukan sate ( 4 batang)
BAHAN HALUSKAN:
- Bawang merah ( 4 siung )
- Ketumbar ( 1 sendok teh )
- Garam dan penyedap rasa secukupnya )
- Daun salam ( 2 lembar )
- Lengkuas ( 1 ruas jari )
CARA MEMBUAT:
- Rebus air hingga mendidih, setelah mendidih masukan telur puyuh. Rebus hingga telur matang. Angkat, tiriskan, dan masukkan ke dalam air dingin.
- Bila permukaan cangkang telur puyuh tak lagi panas, maka kupas telur puyuh dari cangkangnya hingga bersih, lalu sisihkan.
- Rebus air dalam panci masak, masukkan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan bersama daun salam, lengkuas,gula merah dan kecap manis. Kemudian masukkan telur puyuh, tutup panci. Rebus hingga air mendekati habis, dan telur puyuh telah berubah warna kecoklatan.
- Bila telur puyuh sudah berwarna kecoklatan, dan air rebusan mendekati habis, segera angkat. Dinginkan sejenak.
- Ambil tusukan sate, dan masukkan telur puyuh ke dalam tusukkan sate perlahan-perlahan.
- Sajikan.