Maap yak gambarnya nggatheli... ^^v
Hai semuaaa....
Assalamualaikum Wr Wb
Sekian lama aku kepengen yang namanya bubur ayam, akhirnya aku menemukannya. Asli dari bandung poenya. Dan rasanya mantaap. Sebenere ada sih beberapa warung yang menyediakan menu bubur ayam di bangko, tapi jangan harap rasanya seperti yang diharapkan, malah jauh dari harapan. Naaaahhhh.... seperti biasa dapat kabar dari Bucha (temenku cuma Bucha doank :D) ada warung (baru) buryam enak di deket Telkom. Sempet aku sinis dengan tu buryam. Paling rasane mengecewakan. Karena udah ilfill duluan jadi agak males-malesan nyobain, takut kuciwa. Kalo dah kuciwa pasti larinya bikin sendiri. Masalahnya belum ada semangat untuk bikin buryam. Udah kebayang rempongnya, apalagi di sini sepertinya susah dapetin kacang kedelai. Mungkin udah keduluan ma juragan tempe kali, jadi aku gak kebagian.
Hri munggu sengaja sarapan buryam. Udah siap-siap kuciwa. Pas nyampe warung, eeeee ketemu ma keluarga Yadi. Pertamakali ketemu setelah Nyonya Yadi melahirkan. Si dedeknya duduk di atas meja, uuuuwwhhh cuwbeth cuwbet cuwbeth :D. Sibuk nggodain dedeknya gak nyadar kalo buryamnya udah standby di meja. Hmmmm... dari aroma burymanya ketahuan kalo buryam (yaiyalaaahh... mosok sego goreng). Suapan pertama, kurang bumbu ndeess. Hasyemik... Mbaknya pelit ngasih bumbu. Benar-benar kuciwa. Rencananya mau nekad bikin buryam sendiri di rumah. Eeeee... pas long weekend beberapa minggu yang lalu, menu sarapnnya buryam. Wuuuiihh... beruntungnya aku, rasanya juga endessss. Selama 2 hari stay di hotel, selama itu pula aku sarapan buryam, gak mau yang lain.
Kembali ke Bangko, rasa ingin buryam belum terpuaskan. Dapat kabar dari Bucha kalo buryam yang lebih enak dan gak pelit bumbu di deket DPRD, jualny pake gerobag. Masih satu cabang dengan buryam yang di warung "pelit bumbu". Baru suapan pertama, uuuhhhh... berasa di surga (emang pernah ke surga?). Enaaaaakkk, semakin ketagihan dengan buryam. Setiap weekend selama sebulan ini selalu sarapan buryam (kapan bosennya?).
Gara-gara buryam tuh, jadi penasaran bikin bubur. Tapi bubur yang simpel. Seperti biasa googling resep bubur yang gampang. Nemu di resepnya mbak
Endang (bubur paddas, tapi gak pedas). Ini pembuatan bubur yang kedua kali buatku. Yang pertama sudsh dipastikan gagal dalam bentuk, alias kekurangan air, jadinya lembek-lembek padat geto (bingung jelasinnya). Yang kedua dengan keyakinan pasti bisa, alhamdulillah ALLAH masih sayang kepadaku. Tiba-tiba teringan Bucha lagi flu, sepertinya kalo lagi flu nikmat nih makan bubur, sooo aku bungkusin deh buat Bucha (so sweeet). Padahal alesan aslinya sih bikinnya kebanyakan, hahaha. Padahal udah dibagi buat Bucha, masih banyak sisa lhoh. Alhasil sisanya buat makan siang dan malam sebagai pengganti nasi (khusus aku), kalo untuk Lelaki surga mah teteeep dengan nasi. Kebayang-bayang ma terong balado, sepertinya dikolaborasi dengan bubur enak nih. Akhirnya bubur dengan terong dan ikan balado. Siiiiiip. CHEKIDOOOOTTT...
BUBUR PADDAS
Bahan:
- 120 gram beras *)
- 200 gram daging, potong kotak kecil
- 800 ml air kaldu ayam (bisa menggunakan air biasa)
- 2 batang wortel, potong kotak kecil
- 1/2 buah labu air, potong kotak kecil
- 3 batang daun bawang, rajang kasar
Note: Anda bisa menggunakan jenis sayuran lainnya seperti jagung manis, kacang panjang, kangkung, pakis, tauge.
*)
Jika anda memasak bubur dan menakar beras dengan gelas, maka takaran
beras dan air mengikuti perbandingan 1 : 5, yaitu 1 gelas beras dengan 5
gelas air.
Bumbu:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1/2 bawang bombay, cincang kasar
- 6 siung bawang putih, cincang halus
- 4 lembar daun jeruk, sobek kasar bagian tulang tengahnya
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan cincang halus
- 2 ruas jari jahe, cincang halus
- 2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh merica bubuk
Pelengkap:
- bawang merah goreng untuk taburan
- irisan halus daun bawang
Cara membuat
Siapkan beras, cuci bersih hingga airnya menjadi jernih. Masukkan beras ke dalam panci slow cooker. Sisihkan.
Siapkan
wajan, panaskan minyak dan tumis bawang bombay hingga harum, transparan
dan sedikit karamel permukaannya. Masukkan bawang putih, daun jeruk,
jahe dan serai, aduk dan tumis hingga harum. Masukkan potongan daging
sapi, aduk dan tumis hingga daging berubah warnanya sekitar 2 menit.
Matikan kompor.
Tuangkan tumisan ke dalam panci berisi beras. Masukkan kaldu ayam dan aduk rata. Tutup panci dan masak dengan posisi high selama 2 - 3 jam atau low
selama 4 jam-an. Jika bubur matang, masukkan semua sayuran, garam, gula
pasir dan merica bubuk. Aduk rata dan lanjutkan memasak selama 1 jam
hingga sayuran menjadi empuk.
Cicipi
rasanya dan sesuaikan garamnya sesuai selera. Siap disajikan
panas-panas dengan taburan daun bawang dan bawang merah goreng di
permukaannya. Super yummy.
TERONG UNGU DAN IKAN BALADO
(Resep by modifikasi sendiri)
BAHAN:
- 2 buah terong ungu, belah jadi 2 atau 3 bagian, belah memanjang jadi 4, goreng.
- 250 gram fillet ikan (gak tau namanya), potong dadu. Ikan sesuai selera deh. Goreng
- 1 sdm kecap manis
- 1 buah tomat merah, rajang kasar
BAHAN HALUSKAN KASAR:
- 15 buah cabai merah keriting
- cabe rawit sesuai selera, opsional
- 3 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- garam dan kaldu bubuk secukupnya
CARA MEMBUAT:
Tumis bahan yang dihaluskan mpe harum. Masukkan terong dan ikan filletnya. Bumbui dengan garam, kaldu bubuk jika suka, dan kecap manis. Aduk rata. Masukkan tomatnya. Jangan lupa incip-incip yak. Kalo rasa sudah pas, matikan api kompor. Sajikan hangat. Selamat mencoba. Salam mantaaaph.